Jakarta, Aktual.co — Pakar kanker payudara, Dr Ronald A Hukom mengatakan tingkat resiko kematian akibat kanker payudara di Indonesia setiap tahun mencapai sekitar 50 persen.
“Di Indonesia diperkirakan sekitar 49 ribu kasus baru penderita kanker payudara muncul dan hampir 20 ribu pasiennya meninggal dunia,” kata Ronald yang menjadi Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik RS Kanker Dharmis di Jakarta, Rabu (29/10).
Angka tersebut didapat dari kutipan data RS Kanker Dharmis pada tahun 2012 dan diperkirakan sudah melebihi yang tercatat pada tahun ini.
Menurutnya, hal ini terjadi karena terlambatnya penanganan yang bagus pada pasien penderita kanker payudara.
Rata-rata pasien baru memeriksakan kondisinya ketika sudah pada stadium satu dan dua, keadaan tersebut bahkan sering terlambat.
“Pada tahap lanjutan ini merupakan keadaan yang memiliki resiko kematian yang paling tinggi,” ujar dokter spesialis penyakit dalam ini.
Gejala pada tahap stadium lanjut yang mudah dikenali adalah adanya benjolan payudara yang menimbulkan luka, bernanah atau nyeri hingga sesak.
Ia berharap perhatian secara pribadi terhadap kesehatan lebih ditingkatkan dengan adanya pemeriksaan kesehatan secara rutin.
“Sesama pasangan dan antar keluarga sebaiknya saling mengingatkan dan peduli, sehingga penangan dini bisa dilakukan,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh: