Dalam aksinya mereka mengecam pembantaian dan penyiksaan oleh pemerintah dan militer Myanmar terhadap masyarakat muslim Rohingya serta mendesak pemerintah Indonesia agar mendorong ASEAN untuk meyakinkan Myanmar agar segera menghentikan kekerasan dan mencari solusi atas permasalahan Rohingya secara damai dan bermartabat. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Kaukus Pancasila DPR RI mengecam bahwa tindakan brutal dan keji yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar terhadap kekerasan fisik yang menewaskan sekitar 100 anggota komunitas Rohingya merupakan bentuk tindakan ethnic cleansing.

“Mendukung sikap resmi pemerintah Indonesia dan Malaysia yang melakukan pengecaman serupa serta meminta negara-negara ASEAN lainnya bersikap serupa,” kata Wakil Koordinator Kaukus Pancasila Eva Kusuma Sundari dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (28/11).

“Sudah saatnya ASEAN menjadikan penyelesaian kasus Rohingya menjadi agenda resmi ASEAN mengingat ini hal ini sudah menjadi ancaman regional,” tambah dia.

Eva Sundari yang anggota APHR (Asean Parliamentarians for Human Rights) mendukung setiap langkah ASEAN bagi penyelesaian Rohingya mengingat rawannya kasus ini disusupi kelompok radikal atau ekstrimis sehingga komunitas Rohingya makin menderita tiada berkesudahan.

“Atas dasar itu, Kaukus Pancasila-APHR meminta pemerintah Myanmar untuk membuka akses seluasnya bagi organisasi kemanusiaan international untuk bekerja langsung di semua komunitas untuk memastikan kesejahteraan minimum komunitas Rohingya (terutama untuk mencukupi kebutuhan pangan dan kesehatan) tercukupi,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.

“Kaukus Pancasila – APHR mengajak DPR RI untuk menuntut bersama pembentukan tim independent guna menginvestigasi insiden penyerangan terhadap komunitas Rohingya yang melampaui batas kemanusiaan serta memastikan hal serupa tidak terulang kembali,” tandas dia.[Novrizal Sikumbang]

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid