Jakarta, aktual.com – Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi (MAPKB) membahas sejumlah permasalahan adat sebelum kongres di Ecovention Hall, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (13/5).

“Antara lain Kaidah Kelembagaan Adat, Kaidah Kepemimpinan Adat, dan Rekomendasi Adat MAPKB,” kata Ketua MAPKB, Marullah Matali.

Beberapa poin tersebut harus dibahas guna memperjelas dasar kebudayaan dan eksistensi Betawi di Indonesia.

Selain itu, pra kongres ini dibuat untuk menjawab tantangan zaman yang harus dihadapi kaum Betawi karena DKI Jakarta dalam waktu dekat sudah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi.

“Semoga MAPKB dapat berkontribusi secara positif, bukan hanya bagi orang Betawi dan warga Jakarta, tapi juga bangsa, negara, dan agama,” kata Marullah.

Nantinya, setelah pra kongres selesai, MAPKB akan menggelar kongres utama yang waktu dan tempatnya belum bisa dipastikan.

Dia berharap dengan adanya kongres ini, kesatuan suku Betawi di seluruh Indonesia semakin kompak dan siap berkontribusi baik untuk kepentingan masyarakat.

Sebelumnya, organisasi-organisasi kemasyarakatan yang tergabung dalam Badan Musyarawarah Masyarakat Betawi dan Bamus Suku Betawi 1982 juga hadir dalam kegiatan pra kongres ini.

Kehadiran mereka untuk memberikan masukan dalam sidang-sidang yang dijadwalkan berlangsung sejak pagi hingga sore hari.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain