Kayong, Aktual.com – Meski terbilang sebagai daerah baru sejak diresmikan pemekaran di tahun 2007, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat terus mengejar ketertinggalannyan dalam pembangunan.
Wilayah grafis pesisir pantai ini, setidaknya memakan waktu sekitar 5 jam dari Kota Pontianak menuju Kayong Utara itu melalui perjalanan air di sungai kapuas menggunakan kapal boat.
Setibanya di Kayong Utara, seharusnya mata disambut keindahan pasir putih dan pemandangan pantai pulau Datok. Namun, tebalnya kabut asap akibat kebakaran lahan gambut yang terjadi, menutup keindahan tersebut hingga membatasi jarak pandangnya.
“Pemandangan di pantai ini (Datok) sangat indah, sayang sedang tertutup kabut,” kata Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid yang ikut menyambut para peserta press gathering MPR RI, di Sukadana, Kayong Utara, Sabtu (24/10).
Hildi juga mengatakan bahwa daerahnya terus berpacu untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain di Indonesia, khususnya Kalimantan.
“Sejak tahun 2009 pendidikan wajib 12 tahun secara gratis di Kayong Utara sudah kita berlakukan. Sampai seragam anak-anak sekolah kita bantu,” kata Hildi.
Tidak hanya itu, sambung Hildi, pemerintah kabupaten juga membayarkan premi kesehatan masyarakat mencapai 89 persen.
”Selain pendidikan dan kesehatan, fokus pembangunan kita ke depan adalah air bersih, listrik dan infrastruktur jalan,” papar dia.
Hildi juga mengakui masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenal Kayong Utara. Apalagi transportasi yang tersedia, masih dirasa berat. Pasalnya, untuk mencapai Sukadana melalui jalur sungai dan laut misalnya, membutuhkan waktu cukup lama. Sedangkan bila melakukan perjalanan darat dibutuhkan waktu sekitar delapan jam dari Pontianak.
“Mudah-mudahan tahun depan kondisinya akan semakin membaik. Apalagi anggaran desa dari pemerintah pusat meskipun belum penuh tapi sudah mulai dikucurkan,” tandas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang