Nagekeo, aktual.com – Ribuan ekor hewan ternak di Desa Anakoli, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo NTT, terancam lapar dan terancam mati akibat ketiadaan pakan lantaran rumput dan pepohonan yang menjadi pakan utama di bukit Wodo Pau ludes terbakar.

Kebakaran lahan tersebut diyakini sengaja dilakukan oleh oknum yang tak bertanggungjawab dan atas tindakan kerusakan itu, hewan besar seperti Sapi, Kerbau serta Kambing dikhawatirkan mati kelaparan akibat tak ada lagi lahan ataupun rerumputan di perbukitan yang mempunyai ketersediaan pakan.

Melihat sisi lain dari dampak kebakaran tersebut yaitu, kerusakan pada lingkungan yang dimana kawasan itu masih merupakan bagian dari zona konservasi wisata Pantai Kotajogo.

Hal itu diungkapkan Skalis, salah seorang warga Desa Anakoli  pada Senin, (28/6). Ditambahnya lagi, kebakaran rumput di bukit Wodo Pau adalah sebuah dampak serius yang menyasar pada kelangsungan hidup ternak di Desa Anakoli yang kisaran jumlahnya mencapai ratusan bahkan ribuan ekor.

“kebakaran itu berdampak pada usaha ternak kami. kalau bulan begini (Juni hingga Oktober) harapan kami, rumput di bukit ini menjadi makanan utama ternak kami,” ungkapnya.

Lanjutnya, para peternak di Anakoli saat ini masih menggunakan sistem ternak lokal yang mana ketika pasca panen ternak tersebut dilepas mencari makan sendiri di bukit Wodo Pau.

“karena kita disini masih pakai budaya lokal artinya, itu, sesudah musim tanam ternak ini dilepas memakan atau mencari makan sendiri ataupun sistem paronisasi tetapi kalau paronisasi lalu dengan adanya kebakaran rumput  begini sangat-sangat dirugikan masyarakat setempat khususnya orang yang punya ternak di Desa Anakoli,” Kesalnya.

Secara perbandingan, Skalis juga menyebut, penduduk Desa Anakoli didominasi dua profesi yang saat ini ditelateni yakni, berternak dan bertani. Dan menurut data statistik, kata Skalis, Desa Anakoli populasi hewan ternak lebih banyak berbanding jumlah penduduknya

“rata-rata untuk Anakoli inikan dari setiap rumah dan setiap KK punya ternak sapi dan Kambing jadi ternak yang ada di Anakoli ini jumlah penduduk dengan jumlah ternak, masih lebih banyak jumlah ternak,” sebutnya.

Mewakili masyakarat Anakoli utamanya peternak, Skalis mengharapkan Pemerintah Daerah Nagekeo bisa meyikapi kebakaran bukit yang kerap saja terjadi di wilayah Anakoli dan dirinya meminta Pemda Nagekeo melalui tim pemadam kebakaran Kabupten Nagekeo seharus bisa mengfungsikan fasilitas pemadam yang mana ruang gerak dinilai selalu terpusat pada radius Ibukota.

“Harapan kami sebagai masyarakat setempat, pada Pemerintah khusunya Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo supaya bagaimana Pemerintah Punya Solusi untuk mengamankan ini, bukit yang ada di sekitar Anakoli ini jangankan Anakoli dimana saja itu yang berada di Kabupaten Nagekeo peran pemerintah sangat di harapkan ketika terjadi kebakaran di bukit, kalau lokal ya iya cuma, dengan kempuan kami yang terbatas  kalau pemerintah daerah menyingkronkan dengan perda perdes itu harus diperketat diperkuatkan lagi,” harapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Tatap Redaksi