Samarinda, Aktual.com — Kebakaran menghanguskan belasan rumah dihuni 10 kepala keluarga di Kilometer 1, Jalan Soekarno-Hatta RT.22 Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu dini hari.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur (Kaltim), Wahyu Widhi Heranata dihubungi dari Samarinda, Minggu (30/8) siang mengatakan, kebakaran tersebut menyebabkan 10 kepala keluarga atau 40 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Kebakaran, kata Wahyu Widhi Heranata, terjadi Minggu dini hari sekitar pukul 00.15 Wita dan kobaran api baru bisa dikuasai hampir dua jam kemudian.
“Kebakaran yang terjadi di permukiman padat serta sempitnya jalan menuju lokasi, sempat menghambat proses pemadaman. Apalagi, saat peristiwa itu terjadi, angin bertiup cukup kencang sehingga api dengan cepat menghanguskan rumah warga sekitar,” ungkap Wahyu Widhi Heranata.
Tidak ada korban jiwa atas pertistiwa itu, namun akibat kebakaran tersebut lanjut Wahyu Widhi Heranata, kerugian ditaksir hingga ratusan juta rupiah.
“Dalam peristiwa ini, BPBD Kota Samarinda menerjunkan beberapa Unit Damkar dibantu PMK Swasta, LSM Pelik, Balakarcana, PMI, TNI, Polri serta posko BPBD Kutai Kartanegara yang berada di Simpang Tiga Loa Janan,” kata Wahyu Widhi Heranata.
Sementara, Kepala Bidang Operasional Balakarcana Kota Samarinda Gusti Kresna Moelya mengakui, proses pemadaman terhambat akibat minimnya suplai air.
“Lokasi kebakaran yang berada di kawasan permukiman padat serta sulitnya suplai air sempat menghambat proses pemadaman. Sedikitnya, 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk melakukan pemadaman dan api akhirnya bisa dikuasai setelah hampir dua jam petugas berjibaku memblokade kobaran api agar tidak terus meluas,” kata Gusti Kresna Moelya.
Berdasarkan data Balakarcana Kota Samarinda, tambah Gusti Kresna Moelya, kebakaran tersebut menyebabkan 15 rumah warga hangus terbakar.
“Data yang kami himpun, ada sekitar 15 rumah yang hangus terbakar. Terkait penyebab kebakaran dan asal api, masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian,” ungkap Gusti Kresna Moelya.
Artikel ini ditulis oleh: