Jakarta, Aktual.com – Kebakaran hutan di Gunung Semeru diduga ikut melibas habitat elang Jawa (nisaetus bartelsi) dan lutung Jawa (trachypithecus auratus) yang tinggal di dalamnya. Tidak hanya elang dan lutung, dikabarkan juga kalau macan tutul pun punya habitat di sana.
“Meski hingga kini petugas tidak menemukan bangkai satwa liar yang dilindungi itu,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, dari Lumajang, Sabtu (24/10).
Ia memprediksi sejumlah satwa liar tersebut dapat menyelamatkan diri dari kobaran api karena petugas tidak menemukan bangkai hewan di beberapa titik kebakaran yang berhasil dipadamkan petugas.
Ayu berharap kebakaran hutan di kawasan TNBTS yang mencapai 25 hektare itu tidak mengganggu kelangsungan hidup satwa liar di dalamnya. Meskipun tanaman endemis di kawasan tersebut dipastikan hangus terbakar.
Diketahui, Hutan lindung di Blok Watu Rejeng yang berada di lereng Gunung Semeru (3.676 mdpl) terbakar sejak Selasa (20/10) dan hingga Sabtu pagi api belum berhasil dipadamkan.
Lokasi kebakaran berada antara pos pendakian dua hingga tiga dengan total hutan seluas 25 hektare yang hangus terbakar akibat ulah pendaki yang ceroboh dengan menyalakan api unggun.
Saat ini tim gabungan masih berusaha memadamkan sejumlah titik api yang semakin meluas di gunung tertinggi Pulau Jawa itu.
“Petugas terus bergerak cepat memadamkan sejumlah titik api, agar tidak menjalar ke lokasi lain karena embusan angin yang cukup kencang dan tanaman yang kering akan memicu kebakaran semakin meluas,” paparnya.
Sementara Komandan Rayon Militer Senduro Kapten Infanteri Abdul Muntholib mengatakan petugas di lapangan kesulitan memadamkan api karena titik api berada pada kemiringan mencapai 70 derajat.
“Dengan kondisi medan yang cukup sulit, kami harus berhati-hati untuk memadamkan api agar tidak menjadi korban dalam upaya pemadaman kobaran api Gunung Semeru,” tuturnya.
Upaya pemadaman dilakukan dengan cara manual dan penyekatan untuk mengisolasi lahan yang terbakar tidak meluas ke areal lain, bahkan tim berusaha semaksimal mungkin untuk terus memadamkan kobaran api.
Artikel ini ditulis oleh: