Jakarta, Aktual.co —Peristiwa terbakarnya Gedung Wisma Kosgoro, Senin (9/3) lalu, ternyata tak luput dikait-kaitkan oleh Anggota DPRD DKI atas sikap ngotot Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk gunakan e-budgeting di APBD 2015.
Seperti yang dikatakan Anggota Komisi A DPRD DKI, Inggrad Joshua. Di anggaran 2014, Dinas Pemadam Kebakaran DKI sebenarnya sudah dapat alokasi untuk meningkatkan sistem keamanan gedung dan pembelian skylift di atas 60 meter. Namun di 2014, semua program itu gagal terealisasi.
Harusnya, ujar politisi NasDem itu, program yang tidak terealisasi di 2014, jadi prioritas kegiatan di anggaran 2015.
“Kami menyarankan agar di 2015 diajukan kembali. Nyatanya mereka tidak mau karena sudah terkunci di e-Budgeting. Ini sebagai contoh dalam pembahasan yang dilakukan DPRD dengan eksekutif. Artinya bukan anggaran ‘siluman’,” ujar Inggard di DPRD DKI, Jakarta, Rabu (11/3).
Sambung Ingrad, Dinas Damkar DKI mengajukan pengadaan alat pencegah pemadam senilai Rp32 miliar. Tapi setelah DPRD minta penjelasan dan melakukan penghitungan, ternyata anggaran yang dibutuhkan hanya Rp2 miliar saja.
“Artinya, kalau tidak ada pembahasan dan dikunci dalam e-budgeting, Rp30 miliar ini untuk apa?” ujar dia curiga.
Sedangkan terkait kebakaran Wisma Kosgoro, Anggota Komisi bidang pemerintahan ini meminta seluruh pemilik gedung tinggi mengevaluasi sistem keamanan. “Mulai dari hidran, smoke detector dan sebagainya,” ucap dia.
Dia juga meminta Pemprov DKI memberi sanksi tegas dan gandeng kepolisian apabila mendapati ada pemilik gedung yang langgar peraturan.
Artikel ini ditulis oleh: