Jakarta, Aktual.co — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta kepada pihak pengelola gedung tinggi untuk duduk bersama membahas sistem proteksi kebakaran. 
Karena dengan melakukan proteksi dan pembahasan secara bersama dapat memperoleh solusi mengenai penanganan kebakaran apabila terjadi di gedung-gedung bertingkat tinggi. 
“Saat hari damkar sudah saya ingatkan. Para pemilik gedung tinggi harus duduk bareng untuk masalah antisipasi kebakaran. Karena kebakaran di gedung tinggi itu lebih sulit dari kebakaran bawah,” kata Djarot, Selasa (10/3).
Dikatakan mantan Bupati Blitar, bahwa salah satu kesulitan jika terjadi kebakaran digedung tinggi adalah air. Menurutnya, air yang dibutuhkan untuk memadamkan api apalagi digedung tinggi tidaklah sedikit.
“Ini kan tidak bisa satu-dua tangki, berapa ribu meter kubik yang dibutuhkan. Ini tanggungjawab kita dan pengelola gedung tinggi itu,” ungkapnya.
Belum lagi kata Djarot, titik api yang tinggi menjadi kesulitan lain ditengah minimnya mobil damkar tipe skylitf seperti yang dioperasikan saat memadamkan api di Wisma Kosgoro pagi ini.
“Saya sudah ingatkan damkar kita ini terbatas untuk skylift nya hanya bisa menjangkau 15-20 lantai,” beber Djarot. Kebetulan, Wisma Kosgoro yang terbakar ‘hanya’ memiliki 20 lantai.
Djarot-pun meminta agar pengelola gedung tinggi di Jakarta bisa ikut berpartisipasi dalam menyediakan sistem proteksi kebakaran secara mandiri.”Kalau semua dibebankan pemerintah wah repot. Mari gotong royong,” cetusnya.
“Oleh karena itu kemarin saya sudah rapatkan untuk membuat semacam badan diklat untuk tempat penampungan air,” demikian Djarot.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid