Jakarta, Aktual.com – Kebijakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dianggap hanya untuk warga kaya di Jakarta saja. Pendapat itu disampaikan pengamat sosial dari Sarekat Hijau, Lin Mei Ming.

Menurut dia, hal itu terlihat jelas dari kebijakan-kebijakan Ahok yang terlihat dermawan dengan memberikan kemudahan-kemudahan bagi kaum pemodal untuk menguasai ruang di Jakarta demi perkembangan bisnisnya.

Sedangkan ketika menghadapi kelas menengah ke bawah, sikap Ahok berbanding terbalik 180 derajat. Misal untuk kebijakan penanganan banjir di Jakarta, pemukiman warga miskin saja yang digusur.

“Jadi Jakarta hanya untuk yang sudah kaya. Yang hanya satu persen itu,” ucap dia kepada Aktual.com, Jakarta, Selasa (15/3).

Padahal, meskipun warga kelas menengah ke bawah di Jakarta lemah secara finansial, namun mereka juga punya hak mendapatkan kehidupan yang layak oleh negara, dalam hal ini Pemprov DKI yang saat ini dipimpin Ahok.

“Indonesia kan suatu peradaban, harusnya dimanusiakan (warga miskin di Jakarta). Jangan seperti itu. Dimanusiakan bukan digusurin,” tutur dia.

Dengan kebijakan pembangunan ala Ahok yang timpang, maka itu seperti secara sengaja menelantarkan kaum miskin kota dan memaksa mereka hengkang dari Jakarta.

“Artinya Jakarta nanti akan membiarkan kaum lumpen mati dengan sendirinya. Ngga ada program kan sekarang ini, Cuma diusir-usirin, dihabisin rumahnya. Jadi warga Jakarta yang miskin itu dipaksa pergi dengan sendirinya,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: