Jakarta, Aktual.com – Plt Ketua DPR, Fadli Zon menganggap, tahun depan kondisi perekonomian AS bakal dipengaruhi oleh Presiden Donald Trump di sektor perpajakn. Hal ini seiring disahkannya RUU Reformasi Perpajakan plus kenaikan The Fed fund rate (FFR) di akhir tahun ini.
Pasalnya, kondisi ini membuat dana-dana milik korporasi AS yang tersebar di emerging market, seperti Indonesia, bakal tertarik kembali ke negeri asalnya, AS. Sehingga capital outflow seperti itu yang tentu akan memukul perekonomian nasional.
“Keputusan tersebut berpotensi menarik dana asing dari pasar keuangan negara-negara berkembang. Sebab, imbal hasil dari instrumen investasi serta besaran reformasi pajak yang ditawarkan pemerintahan Trump cukup signifikan, sehingga pasti akan memikat investor,” jelas Fadli dalam keterangan yang diterima, Minggu (24/12).
Saat ini, katabdia, nilai keuntungan bisnis perusahaan-perusahaan AS yang ditempatkan di pasar global mencapai US$ 2,6 triliun. Jika kebijakan pemotongan pajak oleh pemerintah Trump ini bisa menarik hingga separuh dari nilai tadi, maka pasar global bisa mengalami goncangan.
“Jadi, sesudah isu Yerusalem menjadi gempa politik global, maka kebijakan Trump yang ini bisa menimbulkan gempa ekonomi,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid