Resesi ekonomi dunia sebelum Perang Dunia II dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk krisis ekonomi global pada tahun 1929, yang dikenal sebagai Depresi Besar. Berikut beberapa peristiwa penting yang mempengaruhi ekonomi dunia sebelum Perang Dunia II :
– Depresi Besar (1929-1939): Krisis ekonomi global yang berlangsung selama satu dekade, menyebabkan pengangguran massal, penurunan produksi, dan penurunan harga barang.
– Krisis Keuangan (1929): Keruntuhan pasar saham pada 24 Oktober 1929, yang memicu krisis keuangan global.
– Pengaruh Perang Dunia I (1914-1918): Perang Dunia I menyebabkan kerusakan ekonomi yang signifikan, termasuk inflasi, pengangguran, dan penurunan produksi.
– Kebijakan Ekonomi: Kebijakan ekonomi yang tidak tepat, seperti proteksionisme dan isolasionisme, memperburuk krisis ekonomi.
– Pengaruh Politik: Ketegangan politik dan konflik antarnegara, seperti bangkitnya Nazi di Jerman, juga mempengaruhi ekonomi dunia.
Dampak dari peristiwa-peristiwa ini sangat luas, termasuk:
– Pengangguran Massal: Tingkat pengangguran yang tinggi di banyak negara.
– Penurunan Produksi: Penurunan produksi barang dan jasa.
– Penurunan Harga: Penurunan harga barang dan jasa.
– Ketegangan Politik: Ketegangan politik dan konflik antarnegara yang meningkat.
Kondisi Geo Strategis dan Geo Politis di Asia Pasifik atau lebih dikenal Indo Pasifik saat ini yang diklaim merupakan wilayah dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi untuk abad mendatang, sangat rentan akan terjadi gesekan yang menimbulkan percikan api peperangan antar Negara Adi daya baik perang secara ekonomi maupun secara militer, bagi kawasan indo Pasifik.
Setidak nya ada dua wilayah yang bisa meletupkan perang besar, diwilayah Indo Pasifik yakni masalah pulau Taiwan yang diklaim oleh Tiongkok sebagai bagian dari wilayahnya yang merupakan kesatuan. Dengan China dataran, yang sewaktu waktu timbul masalah besar, terjadi serangan militer dalam skala besar, dimana Taiwan secara hukum Sesuai perjanjian militer selalu dipasok persenjataan Alat utama Sistem Persenjataan dari Amerika Serikat. Tiongkok China sendiri dalam sepuluh tahun terahir ini, telah menggenjot Belanja militer, yang begitu besar bahkan telah membangun tiga kapal induk terbaru, sebagai penerus dari kapal induk Lioning yang dulu dibangun dari kapal induk yang sudah dibesi tuakan oleh Ukraina dengan alasan dibeli untuk restouran terapung. Belum lagi kemajuan militer dibidang satelit angkasa luar dalam penginderakan pertahanan militer serta pesawat J 20, yang dianggap mampu menyaingi F 35 Dari Amerika Serikat dalam tehnologi pesawat generasi ke lima. Serta pesawat pembom jarak jauh Xian H- 6 K yang mampu menggendong rudal balistik jarak jauh, serta Rudal antar benua Dong Feng yang bisa menjangkau Hawai dan daratan Amerika Serikat, belum lagi dron tercanggih yang dimiliki tiongkok merupakan kekuatan militer yang di prediksi para ahli pertahanan telah melampaui Amerika Serikat sendiri selaku negara Adi Daya dalam kekuatan militer dunia, serta melebihi Rusia saat ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano














