Meksiko, Aktual.com – Ratusan pengungsi Amerika Tengah melanjutkan perjalanan ke utara melalui Meksiko pada Sabtu (9/11). Dalam perjalanan ke perbatasan Amerika Serikat itu, Presiden Donald Trump secara ampuh menangguhkan pemberian suaka kepada pengungsi, yang menyeberang secara tidak sah.
Perintah Trump pada Jumat (8/10) menyebutkan pengungsi harus menunjukan identitas diri di gerbang masuk Amerika Serikat untuk memenuhi syarat suaka dan mengikuti aturan lain, yang diresmikan pada Kamis guna membatasi pemberian suaka.
“Tidak jadi soal aturan apa diterapkan pemerintah, kami tidak bisa kembali ke negara kami. Ada peluru di lengan saya dan satu lagi di pundak saya. Jika saya pulang, lebih baik saya pergi dengan peti mati,” kata Julio Caesar, pria 30 tahun dari Honduras, yang menolak memberikan nama belakangnya.
Kafilah itu, sebagian besar orang Honduras, mulai ke utara lagi pada Sabtu pagi sesudah beristirahat empat hari di Kota Meksiko. Mereka membawa ransel, selimut, makanan, banyak dengan anak-anak di belakangnya, dan naik kereta kemudian berjalan ke kota Tepotzotlan.
Di sana, mereka dibantu dengan bus dan truk oleh pihak berwenang, yang menghentikan lalu lintas untuk menanyakan apakah pengendara bersedia membawa pengungsi itu ke kota Queretaro, tempat penampungan disediakan di stadion.













