Bahkan lagi, kata dia, lebih parahnya lagi, pemilik sebelumnya masih juga mengantongi kepemilikan saham sebanyak 30 persen. “Ternyata di belakangnya adalah kekuatan politik juga. Kalau Rini mau holding seperti Temasek, di Singapura tak ada praktik kotor seperti Rini itu,” ujar Faisal.
Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby