Yunnan, Aktual.com – Udara beku langka melanda lebih dari 10.000 kebun teh kuno di Provinsi Yunnan, bagian barat-daya Tiongkok, selama beberapa hari belakangan, sehingga merugikan produksi tanaman yang bernilai tinggi itu. Demikian pernyataan pemerintah setempat, Rabu (27/1).

Sampai Selasa (26/1), udara dingin telah mencapai sembilan kota praja di Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai, yang memiliki iklim sub-tropis dan memiliki daerah hutan tadah hujan tropis terbesar di Tiongkok.

Di Kabupaten Menghai, tempat teh terkenal Pu’er, lebih dari 50.000 mu kebun teh telah menyaksikan penurunan produksi, termasuk 12.000 mu kebun teh kuno –tempat tanaman teh telah ada selama 800 sampai 1.700 tahun lalu.

“Teh Yunnan yang diambil dari kebun teh kuno– dapat dijual dengan harga lebih dari 10.000 yun (1.520 dolar AS) per kilogram,” demikian berita Xinhua, Kamis (28/1).

Sementara itu, teh dari kebun biasa dijual dengan harga kurang dari 100 yuan per kilogram.

Sebanyak 848.000 mu (56.533,3 hektare) tanaman tropis –seperti pisang, kopi, teh dan karet– juga telah sangat terpengaruh, kata Kantor Publikasi Prefektur tersebut.

Wang Haiquan, Direktur Kantor Publikasi di wilayah tersebut, mengatakan itu adalah udara dingin terburuk sejak 1976. “Kondisi tersebut telah menimbulkan kerugian ekonomi bagi kabupaten itu, meskipun data pasti belum disiarkan,” kata Wang.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara