Semarang, Aktual.co — Ratusan buruh dari beberapa serikat pekerja kembali menggelar aksi turun jalan di Jalan Pahlawan Semarang, Jum’at (21/11).
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Mereka memprotes penetapan Upah Minumum Kerja (UMK) di 35 Kabupaten/ Kota Jawa Tengah yang hanya naik 2 persen.
Menurut buruh, kenaikan UMK 2015 sebesar 14,96 persen atau rata-rata setara Rp157.929 dari penetapan upah tahun 2014 lalu, tak sebanding dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan besaran Rp2 ribu. Harusnya kenaikan BBM diikuti kenaikan UMK diatas 20 persen.
Dalam orasinya, Koordinator lapangan Nanang Setio mengeluarkan cacian kepada Gubernur. Sebab, buruh menduga politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu telah berselingkuh dengan abadi.
“Ganjar kamu itu banci kaleng dan telah selingkuh dengan Apindo,” sebut Nanang.
Aksi kali ini berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya. Buruh melampiaskan kekesalan dan amarahnya kepada orang nomor satu di Jateng itu.
Dalam aksi ini, Massa juga memblokir jalan Pahlawan hingga mengakibatkan ruas jalan dari arah Selatan maupun utara harus dialihkan.
Diketahui, dari keseluruhan 35 kabupaten/ kota di Jateng, upah tertinggi ditempati Kota Semarang sebesar Rp1.685.000 dan terendah adalah Kabupaten Cilacap wilayah Barat sebesar Rp 1.100.000.
Ketetapan UMK berdasarkan keputusan Gubernur Jateng nomor 560/85 tahun 2014 tertanggal 20 November 2014. Penetapan dilakukan setelah Gubernur menerima usulan tertulis UMK 2015 dari bupati/wali kota se-Jateng.
Artikel ini ditulis oleh: