Semarang, Aktual.com – Basuki Raharjo (43) dilingkupi resah. Hingga kini belum ada kabar terbaru dari KBRI Turki terkait nasib anaknya, Handika Lintang Saputra (21).
Tuduhan serius membuat Handika ditahan Pemerintah Turki. Dia disebut merupakan anggota kelompok oposisi Fethullah Gulen. Handika ditahan sepekan sebelum kudeta militer yang digagalkan Pemerintah Erdogan.
“Biasanya saya komunikasi dengan KBRI lewat pesan WhatsApp dan SMS. Tapi sekarang belum ada kabar lagi,” kata Basuki, saat dihubungi Senin (15/8).
Kabar dari Handika semakin tersendat pasca meletusnya kudeta militer di Turki. Sebab kantor-kantor pemerintahan di Turki banyak tutup, termasuk pengadilan. “Kami semakin khawatir,” ujar warga RT 04/RW III, Dusun Wintaran, Sukoharjo, Wonosobo itu.
Situasi yang kian memicu kekhawatirannya sebagai orang tua atas nasib sang anak. Sepotong informasi menyebutkan nasib Handika masih menunggu putusan pengadilan. Informasi terakhir didapat dari surat yang dikirimkan Handika pada 15 Juli lalu. Isinya, Handika mengabarkan kondisinya selama ditahan Pemerintah Turki. Didampingi pengacara yang ditunjuk KBRI.
“Namun KBRI sampai saat ini katanya juga belum bisa menemui anak saya. Pemerintah di sana belum mengizinkan,” imbuh Basuki.
Dia pun berharap pemerintah Indonesia berperan lebih keras untuk kepastian keselamatan nasib anaknya. “Saya tak percaya dia terlibat tindakan seperti itu. Karena dia anaknya tidak neko-neko dan niatnya ke sana cuma buat belajar,” kata dia.
Basuki menuturkan sekelumit latar belakang anaknya. Handika merupakan putra sulung dari tiga bersaudara. Alumnus SMA Semesta Bilingual Boarding School Semarang dan dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas. Di Turki, Handika mendapat beasiswa S1 di Universitas Gaziantep, setelah beberapa kali menjuarai Olimpiade Matematika.
Basuki mengaku terpukul dengan ketidakjelasan masa depan anaknya, mengingat situasi Turki yang masih bergejolak. Saat ini Basuki dan keluarga hanya bisa pasrah dan berharap putra kesayangannya bisa segera bebas dan pulang ke Indonesia. (M. Dasuki)
Artikel ini ditulis oleh: