Jakarta, Aktual.com — Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Bintang Perbowo menyatakan bahwa nilai investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan lebih rendah dari yang semula direncanakan sekitar USD5 miliar, lantaran adanya perubahan kecepatan.

“Karena kecepatannya akan berubah, sehingga spesifikasi kereta cepat akan lebih sedikit,” kata Bintang di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (5/10).

Ia menjelaskan, meski kepastian proyek ini masih diperhitungkan, namun perseroan sudah mengantongi rencana untuk berinvestasi dana sekitar Rp4 triliun guna mendukung pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.

“Yang pasti dananya tidak berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN), sebab kita sudah janji (tidak pakai kas negara),” jelasnya.

Ia menambahkan, besaran nilai investasi tersebut sudah sesuai dengan porsi kepemilikan saham perseroan di perusahaan patungan antara Konsorsium BUMN dengan pihak Tiongkok, yakni sebesar 38%.

“Rencananya penandatanganan kerjasama perusahaan patungan dilakukan akhir bulan ini,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan