Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo menilai kecil kemungkinan Bandara Pondok Cabe dikomersilkan, karena sejumlah aspek yang sulit dipenuhi.

“Kalau menurut saya, peluangnya 70 persen tidak bisa (dikomersialkan),” ujar Suprasetyo usai diskusi yang bertajuk “Kinerja 2015 dan Outlook 2016 Kementerian Perhubungan” di Jakarta, Rabu (16/12).

Menurut dia, aspek-aspek yang belum dipenuhi, salah satunya aspek operasional dan teknis. “Perjalanannya masih jauh, ini bandara khusus harus terlebih dahulu mengubah izin jadi pengoperasian bandara umum, artinya persyaratan keselamatan dan keamanan penerbangan bisa dipenuhi,” ujar dia.

Salah satu kendala, menurut Suprasetyo, yaitu ruang udara yang masih berbenturan dengan Bandara Halim Perdanakusuma. “Jadi, jika beroperasi ketika pesawat akan ‘take off’ harus menunggu di Halim berhentikan dulu, bergantian. Ini tidak efisien,” ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan, untuk pemasangan alat navigasi sangat berisiko karena akan sensitif dengan guncangan, sementara di sekitar kawasan itu sudah padat. “Di ujung ‘runway’ sudah ada jalan, harus dialihkan supaya aman,” kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang akan mengoperasikan Bandara Pondok Cabe secara komersil mengatakan pihaknya tengah membenahi aspek teknis sebelum mengajukan proposal kepada pemerintah.

“Kami memiliki tim teknis dari Pelita dan Pertamina dan sudah berkonsultasi karena bandara ini kan tadinya ‘private’, prosesnya masih cukup banyak,” kata dia.

Perseroan Terbatas (PT) Garuda Indonesia Tbk. telah menjalin kerja sama dengan PT Pertamina (Persero) untuk pengoperasian Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten.

Pengoperasian bandara tersebut ditargetkan pada bulan Maret 2016 dan rencananya bandara tersebut untuk melayani delapan rute, meliputi ke Lubuk Linggau, Samarinda, Pangkalan Bun, Semarang, Palembang, Tanjung Karang, Ketapang, Yogyakarta, Cilacap, dan Cepu.

Bandara Pondok Cabe memiliki panjang landasan pacu 1.984 meter dengan lebar 45 meter yang saat ini tengah dilakukan pelapisan landasan pacu (overlay) oleh Pertamina.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu