Mulai 5 Januari ini pemerintah akan menurunkan harga Pertalite dan Pertamax dari sebelumnya Pertalite Rp. 8.200/liter menjadi Rp 7.950/liter, sedangkan Pertamax dari sebelumnya Rp. 8.650/liter menjadi Rp. 8.450/liter. Harga ini merupakan harga yang ditetapkan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Jakarta, Aktual.com — Adanya kecurangan takaran penjualan BBM di SPBU Rempoa jalan Pahlawan, Ciputat, Jakarta Selatan telah meresahkan masyrakat, sehingga tak khayal publik mempertanyaan kapabilitas seorang Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto dalam memberikan kenyamanan bagi konsumen.

Bahkan berkembang juga rumor bahwa tindak kecurangan yang terjadi telah bersifat masif dan mengakar, mulai dari sistem distribusi dengan delivery menggunakan kapal, hingga distribusi Mobil Tanki rurut melakukan praktek curang dengan mengurangi volume BBM secara ilegal.

Bahkan lebih ekstremnya publik mensinyalir kecurangan di SPBU hanya satu bagian mata rantai kecil, namun kecurangan yang sesungguhnya telah dimulai dari hulu Depo Pertamina.

Namun perbincangan yang berkembang dipublik tersebut ditepis oleh VP Retail Fuel Marketing Pertamina, Afandi, dia mengatakan sistem pengawasan distribusi BBM sudah memenuhi SNI, walaupun dia juga mengakui bahwa pencuri selalu ada cara.

“Sekarang sudah bagus dibawah standar internasional, pengawasan sudah makin ketat, ada macam-macam, CCTV, GPS di tracking ada pengawasan luar dan sebagainya. kita juga punya audit rutin, tapi memang (maling lebih pinter), begitu terungkap, mereka dapat lagi metode baru,” katanya di Jakarta, Jumat (10/6).

Dia berharap melalui peningkatan sistem pengawas, serta memperkuat kerjasama dengan Kepolisian, maka tindak kecurangan dapat ditekan.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka