Jakarta, Aktual.com – Anggota DPD RI, Ahmad Nawardi menduga jika kelangkaan beras sebagai akal-akalan pemerintah untuk tetap melakukan impor pada bulan ini.
Pasalnya, pemerintah tidak melakukan langkah antisipasi untuk mencegah kenaikan harga beras di sejumlah daerah. Kenaikan harga beras sendiri dikatakan pemerintah disebabkan oleh minimnya stok beras di pasaran.
“Sampai Januari tiba-tiba ada kebijakan untuk impor beras. Nah ini saya kira ada permainan di sini, di mana tidak ada usaha untuk menghentikan kenaikan harga beras tapi diselesaikan dengan cara instan, (impor) ini cara instan,” kata Nawardi kepada Aktual, Rabu (17/1).
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengumumkan kepada publik bahwa pemerintah akan mengimpor 500 ribu ton beras dari Vietnam pada 11 Januari 2018 lalu.
Menurutnya, impor ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan pasokan beras yang berdampak pada naiknya harga jual beras di tingkat pengecer.
Menurut Nawardi, kenaikan harga beras sendiri telah terjadi sejak November tahun lalu. Namun, pemerintah, khususnya Mendag justru terkesan mengabaikan melonjaknya harga beras.
“Jadi dibiarkan melonjak harganya sampai akhir Desember kemarin. Padahal saya sudah ngomong sejak pertengahan Desember kemarin agar Mendag melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi hal ini tapi tidak dilakukan,” jelas anggota DPD asal Jawa Timur ini.
Abainya Mendag pun disebut Nawardi sebagai indikasi kuat adanya ‘permainan’ dalam impor beras ini. Lebih lanjut, ia mengaku akan mengawasi perkembangan dari rencana tersebut.
“Ini kan baru minggu kedua (Januari), kalau misalnya beras (impor) sudah masuk, berarti rencana ini sudah lama. Saya curiga ini direncanakan sejak lama,” tutupnya.
Pewarta : Teuku Wildan A.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs