Atas jaminan KJRI Jeddah, RS akhirnya berhasil dikeluarkan dari tahanan dan diinapkan sementara di kantor KJRI Jeddah bersama isteri.
Anggota yang telah 14 tahun bertugas di Satuan Bhayangkara itu menuturkan, ia teringat sekitar dua bulan lalu saat bertugas mengisi senjatanya dengan enam butir peluru dan tiga lagi sebagai cadangan ia selipkan di tas ransel tersebut.
“Yang enam sudah di silinder, tiga saya taruh di tas,” tutur RS kepada petugas KJRI.
Usai bertugas, sambung RS, tas punggung yang digunakan untuk umroh tanpa memeriksa dan mengeluarkan isinya. Tas itu pula yang ia bawa saat berangkat ke Arab Saudi bersama istri untuk menunaikan ibadah umrah.
“Saya juga kadang-kadang orangnya kurang teliti pak, yah,” ujar RS.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara