Murid-murid SDN 05 Pasar Baru, Jakarta Pusat, terlihat mengikuti upacara bendera dalam tahun ajaran baru 2015/2016 di muali secara serentak di Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/201). Mendikbud sekaligus meresmikan program Penumbuhan Budi Pekerti (PBP) yang bertujuan untuk pembiasan sikap dan perilaku positif di sekolah yang dimulai sejak masa orientasi peserta didik baru sampai dengan kelulusan, dari jenjang SD, SMP, SMA, SMAK dan sekolah pada jalur pendidikan khusus.

Jakarta, Aktual.com — Network for Education Watch Indonesia (NEW Indonesia) atau Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia mendesak pemerintah agar memperbaiki konsep pendidikan Indonesia saat ini.

Hal itu menyusul maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, seperti kasus pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP YN (14) di Bengkulu.

“Pemerintah mengambil pelajaran dari beberapa tindak kekerasan pada anak dan mengevaluasi konsep pendidikan saat ini, dengan mendorong konsep pendidikan karakter bisa diwujudkan dalam pendidikan di lingkungan sekolah, bukan lebih mengedepankan nilai (nilai angka),” kata Koordinator Nasional NEW Indonesia, Abdul Waidl dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, di Jakarta, Minggu (15/5).

Pihaknya juga meminta pemerintah melaksanakan mandat dari Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan. Terutama, sambung dia, mengawal pelaksanaan di sekolah dan di pemerintah daerah.

“Sebab kebijakan ini belum berjalan optimal, baik di tingkat sekolah, pemerintah daerah termasuk pemerintah pusat. Bahkan, sebagian besar sekolah belum mengetahui mengenai peraturan tersebut,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang