Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Alhabsyi menyatakan kegiatan keagamaan di tengah masyarakat seperti pengajian, merupakan hal yang sangat efektif untuk menolak paham komunisme yang kerap dibahas media akhir-akhir ini.
“Kegiatan tersebut sangat efektif untuk membentengi masyarakat dari ideologi yang menyesatkan seperti kebangkitan PKI (Partai Komunis Indonesia),” kata Aboe Bakar Alhabsyi, Senin (6/6).
Untuk itu, pemerintah daerah juga dinilai perlu mendukung banyaknya kelompok pengajian atau forum zikir bersama yang ada di masyarakat.
Ia berpendapat bahwa kebangkitan paham tersebut bisa jadi sekarang ini memiliki bentuk dan pola kerja yang berbeda, sehingga beberapa tokoh nasional menyebutnya ‘PKI gaya baru’.
Menurut dia, penting bagi masyarakat mengingat kembali tentang kekejaman PKI di Indonesia.
Sebelumnya, organisasi masyarakat antikomunisme yang tergabung dalam Gerakan Bela Negara menyampaikan pandangan dan hasil rekomendasi simposium nasional kepad Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.
“Kedatangan kami untuk menyampaikan poin hasil simposium ke Pak Menko dan nanti akan diteruskan pada pak Presiden,” tutur Ketua FPI Habib Rizieq Shihab usai pertemuan di kantor Kemenkopolhukam di Jakarta, Jumat (3/6) sore.
Dia menyampaikan, pertemuan tersebut menghasilkan kesamaan pandangan dari kedua belah pihak dan tercapai kesepakatan bahwa pemerintah akan tetap melarang gerakan komunisme dan PKI.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi isu terkait kemunculan kembali kegiatan komunisme melalui deklarasi sebuah partai adalah berlebihan.
“Menurut saya mungkin agak berlebihan mengenai pandangan bahwa PKI itu mau hidup lagi. Kalau kita melihatnya, PKI itu komunis, (sementara) komunisme suatu ideologi yang perkembangannya dengan pemikiran pemerataan. Orang melihat itu mungkin dari sisi-sisi yang berbeda,” kata Wapres Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (3/6).
Artikel ini ditulis oleh:
Antara