Jakarta, aktual.com — Sejumlah tokoh dari berbagai eksponen Gerakan Mahasiswa 1998 yang tergabung dalam forum “Roundtable 98 Cipayung” menyampaikan pandangan dan sikap mereka terkait peringatan Hari Buruh Internasional atau Mayday yang akan berlangsung pada 1 Mei 2025. Forum diskusi meja bundar informal ini diisi oleh para mantan aktivis mahasiswa dari berbagai kampus dan kota yang pernah tergabung dalam kelompok Cipayung. Mereka mengaku terus berkomitmen mengawal cita-cita Indonesia Emas yang adil, sejahtera, dan modern, sesuai dengan semangat Proklamasi 1945, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam pernyataannya, salah satu tokoh Gerakan Mahasiswa 98 asal Yogyakarta, Haris Rusly Moti, menyampaikan bahwa mereka memiliki sejumlah pandangan penting menyambut peringatan Mayday yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Kami dari berbagai eksponen gerakan mahasiswa 1998 dari berbagai kampus dan kota serta mantan aktivis kelompok Cipayung, sebut saja ‘Roundtable 98 Cipayung’, sebuah forum diskusi meja bundar informal yang dilakukan rutin untuk mengawal terwujudnya cita-cita Indonesia emas, adil, sejahtera dan modern untuk seluruh rakyat Indonesia berdasarkan cita Proklamasi 1945, Pancasila dan UUD 1945. Kami menyampaikan beberapa pandangan terkait peringatan Mayday yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Prabowo,” ujar Haris pada Rabu (30/4).
Haris menyampaikan bahwa peringatan Hari Buruh merupakan salah satu tonggak sejarah umat manusia yang merepresentasikan perjuangan untuk kesejahteraan dan keadilan. Ia menilai bahwa semangat Mayday harus terus dijaga sebagai pengingat bahwa kesejahteraan tidak datang secara instan, tetapi melalui perjuangan kolektif yang dilandasi semangat persatuan.
“Pertama, Peristiwa Mayday adalah salah satu pencapaian sejarah umat manusia dalam perjuangan mewujudkan kesejahteraan dan keadilan. Peristiwa ini patut dirayakan sebagai pengingat kepada semua orang bahwa kesejahteraan adalah buah dari sebuah perjuangan yang dibangun di atas dasar persatuan,” ucapnya.
Ia juga menekankan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam peringatan Mayday sejalan dengan amanat yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Menurutnya, semangat perjuangan buruh sejalan dengan tugas negara untuk melindungi seluruh rakyat, memajukan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mewujudkan keadilan sosial.
“Kedua, Mayday patut juga diperingati karena sejarah lahirnya juga selaras dengan tujuan berbangsa dan bernegara Indonesia seperti yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyatakan apresiasi yang tinggi terhadap kehadiran Presiden Prabowo dalam peringatan Mayday 2025 yang akan dipusatkan di kawasan Monas, Jakarta. Haris mencatat bahwa dalam sejarah Republik Indonesia, hanya dua presiden yang secara langsung hadir dalam peringatan Hari Buruh, yakni Presiden Soekarno dan Presiden Prabowo.
“Ketiga, kami menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi atas kehadiran Presiden Prabowo dalam agenda peringatan Mayday 2025 yang dipusatkan Monas Jakarta pada Kamis 1 Mei 2025. Apresiasi ini kami sampaikan karena hanya ada dua Presiden RI yang hadir pada peringatan Mayday, yaitu Presiden Soekarno dan Presiden Prabowo. Bagi kami peristiwa ini adalah momentum dalam mempersatukan rakyat mencapai Indonesia maju, modern, adil dan sejahtera,” katanya.
Ia juga menilai bahwa kehadiran Presiden Prabowo mencerminkan keseriusan dan keberpihakan terhadap nasib kaum buruh. Terlebih, pembentukan Satuan Tugas Perlindungan PHK dinilai sebagai bentuk respons cepat pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus melindungi pekerja dari ancaman pemutusan hubungan kerja.
“Keempat, menurut pandangan kami kehadiran Presiden Prabowo adalah wujud nyata perhatian dan komitmen keberpihakan terhadap perjuangan kaum buruh. Presiden Prabowo Subianto telah sangat tanggap untuk merespon situasi saat ini, dan telah menunjukkan keterbukaan terhadap partisipasi kaum buruh untuk bersama-sama menjawab tantangan guncangan ekonomi global, keputusan untuk membentuk SATGAS Perlindungan PHK adalah jawaban komprehensif pemerintah untuk perlindungan optimal pekerja Indonesia dari ancaman PHK tetapi juga sekaligus tindakan untuk melindungi industri nasional agar dapat bertahan dari hantaman krisis,” katanya.
Selain apresiasi terhadap pemerintah, Haris juga menyampaikan penghargaan terhadap sikap dewasa yang ditunjukkan para pemimpin serikat buruh. Ia menilai seruan untuk bersatu dalam menghadapi tantangan global merupakan langkah strategis dan mencerminkan kesadaran akan pentingnya menjaga soliditas nasional.
“Kelima, kami menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kedewasaan pimpinan seluruh serikat pekerja yang sungguh menyadari pentingnya persatuan nasional dalam menghadapi guncangan geopolitik dan ketidakpastian global. Seruan pimpinan serikat pekerja kepada seluruh kaum buruh untuk bersatu dan bekerjasama antar sesama kaum buruh dan antar kaum buruh dengan pemerintah dalam memperingati May Day adalah langkah tepat yang patut kita apresiasi. Kaum buruh telah menjadi teladan dalam mempelopori membangun persatuan nasional,” katanya.
Haris juga menyatakan keyakinannya bahwa peringatan Mayday tahun ini akan berlangsung dengan damai dan tertib. Ia menyebut kaum buruh telah menunjukkan kedewasaan dalam berorganisasi dan menyampaikan aspirasi dengan cara yang positif.
“Keenam, kami percaya kaum buruh di seluruh Indonesia yang memperingati May Day akan menyelenggarakan dengan cara-cara yang damai, kreatif, terpimpin dan terorganisir,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa perjuangan kaum buruh untuk memperbaiki kondisi hidup mereka sejalan dengan semangat pemerintahan Prabowo yang ingin membawa perubahan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Ketujuh, kami yakin perjuangan kaum buruh sejalan dengan kehendak dari Pemerintahan Prabowo untuk mengubah nasib kaum buruh dan seluruh rakyat Indonesia ke arah yang lebih baik. Karena itu kami yakin Kepala Daerah akan merespon positif peringatan Mayday sebagaimana yang dilakukan oleh Presiden Prabowo,” ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Haris berharap aparat keamanan dari Polri dan TNI yang bertugas dalam pengamanan Mayday dapat bersikap persuasif dan mengedepankan pendekatan humanis dalam menghadapi dinamika yang mungkin terjadi selama peringatan berlangsung.
“Kedelapan, kami yakin petugas Polri maupun TNI, yang ditugaskan untuk mengawal peringatan May Day menggunakan cara-cara persuasif dan humanis. Kami sangat tekankan agar jangan sampai ada respon yang mengarah pada tindakan kekerasan dan represif. Kami tekankan agar petugas keamanan tetap mengedepankan cara-cara dialogis dalam mengatasi setiap dinamika yang berkembang di saat berlangsung peringatan Mayday di berbagai daerah,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain