Jakarta, Aktual.com — Ketua Komisi Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Sutrisno Bachir mengakui tingkat kesenjangan Gini Ratio di Indonesia semakin melebar hingga 0,45 persen.
Untuk itu, dalam rapat kerja dengan Kemenkop dan UKM pada hari ini (Senin 15/1) dia mengatakan perlu adanya peningkatan yang signifikan dalam pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah (KUMKM) dalam upaya menjaga stabilitas sosial.
“Data resmi menyebutkan Gini Ratio mencapai 0,41, namun di kota-kota besar sudah 0,45. Kita harus serius menangani dan mengembangkan koperasi dan usaha mikro, kecil menengah (KUMKM) agar stabilitas keamanan dan sosial di Indonesia tetap terjaga” demikian dalam rilis dari humas Kemenkop yang diterima Aktual.com di Jakarta, Senin (15/2).
Selain itu dia menyatakan sejalan dengan pendapat Menkop UKM AAGN Puspayoga yang menginginkan subsidi dialihkan dari pengadaan pupuk ke pembelian gabah petani.
“Subsidi pupuk itu tidak sehat dan dikorupsi di lapangan, yang diperlukan petani adalah gabahnya dibeli. Nah, pembelian gabah ini yang seharusnya mendapat subsidi agar petani mendapat harga yang bagus. Kita harus ubah dulu aturan mainnya terkait itu. Kita akan kasih masukan ke Presiden terkait hal itu”, kata Sutrisno.
Seperti halnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mendapat subsidi bunga dari pemerintah sebesar Rp10,5 triliun, KEIN juga berharap subsidi lainnya bisa seperti itu.
“Jadi, pemberian subsidi itu benar-benar efektif dan tepat sasaran untuk kesejahteraan rakyat,” Pungkas Sutrisno.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka