Dua pekerja mengankut semen saat akan didistribusikan ke wilayah Indonesia Timur di Pelabuhan Potere, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/1). PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penjualan semen tahun ini bisa tumbuh hingga 4% dari total penjualan tahun 2016, yang ditargetkan hingga akhir tahun mencapai 26,36 juta ton, perseroan diharapkan mampu menjual 27,4 juta ton semen tahun 2017. ANTARA FOTO/Akbar Tado/YU/pd/17

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengatakan industri semen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turut mendukung percepatan pembangunan nasional.

“Kalau bicara industri semen nasional, maka BUMN Semen ikut mengembangkan pembangunan nasional,” kata Arif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (5/3).

Saat ini kata Arif, Pemerintah Indonesia fokus mendorong pembangunan infrastruktur di mana produksi dari BUMN Semen dianggap mampu memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur itu.

“Produksi yang dihasilkan dari industri BUMN semen mengarah untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Kendati begitu, Arif mengakui bahwa KEIN belum mengkaji secara rinci tentang kebutuhan semen nasional guna memenuhi ketersediaan pembangunan infrastruktur.

“KEIN belum menghitung dan mengkaji secara rinci produksi dan kebutuhan semen nasional dari industri BUMN. Tetapi pembangunan infrastruktur membutuhkan semen dalam jumlah yang tidak sedikit,” tuturnya.

Meski begitu, Arif mengimbau agar pabrik-pabrik semen tetap mengedepankan aspek pascatambang. Sebab tambahnya, penambangan yang dilakukan industri semen bersifat “non renewable energy” (energi yang tidak dapat diperbarui) sehingga diperlukan solusi agar sisa setelah penambangan tidak merusak lingkungan hidup.

“Itu yang harus dipertimbangkan karena sifatnya penambangan “non renewable energy”. Jadi perlu langkah yang tepat dalam pengelolaannya,” ujar Arif. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka