Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Agung (Kejagung) belum dapat memastikan kapan digelarnya kesaksian Mary Jane Fiesta Veloso melalui video conference kepada pemerintah Filipina. Dalam hal ini, terpidana mati itu akan bersaksi dalam kasus perdagangan manusia yang tengah diusut penegak hukum negara asalnya itu.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapus Penkum) Kejagung, Tony Tribagus Spontana mengatakan penundaan video conference terpidana mati Mary Jane dengan penyidik pemerintah Philipina, dikarena belum adanya surat resmi dari pemerintahan Philipina.
“Kita perlu surat (Pemerintah Filipina) sebagai dasar penyelengaraan video conferense supaya‎ jelas kapan penyelenggaraanya‎,” kata Tony dikantornya, Jakarta Selatan, Senin (18/5).
Menurut informasi, yang diterimanya pihak aparat hukum Filipina tengah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi selain terpidana mati, Mary Jane. 
“Saya dengar disana sudah ada pemeriksaan terhadap saksi lain, apabila disini sudah siap baru Mary Jane diambil keterangan dari sini,” ujarnya.
Yang jelas, bahwa Tony memastikan bahwa terpidana mati Mary Jane akan memberi keterangan dari Indonesia menggunakan vedio conference.
 “Kita memastikan MJ tidak akan dibawa kesana (Philipinan), pemberian keterangan MJ hanya satu kali ‎aja sampai selesai,” tutupnya.
Diketahui, Eksekusi mati gelombang kedua masih menyisakan dua terpidana yakni Serge Areski Atlaoui (WN Prancis), dan Mary Jane Fiesta Veloso (WN Filipina).
Penundaan Serge, lantaran sedang mengajukan gutatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) atas penolakan Grasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sedangkan Mary Jane, masih menjalani proses hukum lanjutan terkait adanya novum (bukti baru) atas dugaan perdagangan manusia lintas negara. 
Penundaan eksekusi Mary Jane atas permintaan Presiden Jokowi. Saat eksekusi akan dilakukan, Presiden Filipina Benigno Aquino III menyampaikan, pelaku yang diduga melakukan perdagangan manusia terhadap Mary telah menyerahkan diri. 
Oleh karena itu Mary Jane diperlukan keterangannya untuk mengungkap kasus perdangan manusia di Philipina.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby