Salah satu contoh, pemerintah tengah kesulitan memberantas pornografi dan perang sara di dunia maya, sehingga dengan terlibatnya figur seperti Haikal di Cyber Crime Polri diharapkan bisa memburu, meretas dan menutup semua akses yang jadi sumber kejahatan siber tersebut.
Selain itu, dengan pengalaman dan ilmu Haikal yang telah berhasil meretas ribuan situs bisa juga dimanfaatkan kalangan perbankan atau jaringan bisnis online untuk melindungi diri dari para petualang dan peretas.
Bagi Neta, melalui perekrutan masa depan pemuda lulusan SMP ini tidak jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab. Setidaknya, tidak pergi ke luar negeri direkrut negara lain.
“Tapi setelah selesai menjalani masa hukuman, Haikal bisa diajak untuk membantu Polri dan berbakti bagi negara. Bagaimana pun juga dia akan sangat membantu Polri dan lembaga lainnya dalam mengantisipasi perkembangan teknologi informasi di negeri ini,” pungkas Neta.
Diketahui, Haikal selaku otak pembobol kasus peretasan situs jual-beli tiket online PT Global Networking ditangkap pihak kepolisian bersama tiga tersangka lain yakni MKU (19), AI (19) dan NTM (27). Empat sekawan ini menyebabkan kerugian perusahaan tersebut hingga Rp 4 miliar lebih. [Nelson Nafis]
Artikel ini ditulis oleh:
Nelson Nafis
Wisnu