Jakarta, Aktual.com – Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, mengungkapkan bahwa Kejaksaan RI telah menerima 669 laporan pengaduan terkait mafia tanah dalam periode 2022 sampai dengan 10 November 2023.

“Dari total 669 laporan pengaduan tersebut, sebanyak 361 laporan pengaduan telah ditindaklanjuti oleh 30 Kejaksaan Tinggi. Sementara itu, 308 laporan pengaduan lainnya telah diteruskan penanganannya dan masih dalam proses menunggu data dukung,” kata Ketut di Jakarta, Senin (13/11).

Ia menjelaskan bahwa 25 laporan diteruskan ke Bidang Tindak Pidana Umum, 30 laporan diteruskan ke Bidang Tindak Pidana Khusus, dan 12 laporan diteruskan ke Polri.

Ada 25 laporan dihentikan karena tidak bisa terkonfirmasi, 23 laporan dihentikan karena tidak ditemukan kerugian negara, dan 52 laporan dihentikan karena bukan perkara mafia tanah.

Dua laporan masih dalam tahap mediasi, dua laporan sudah dilakukan mediasi, dan 190 laporan masih dalam proses pengumpulan data atau pengumpulan keterangan.

Laporan pengaduan mafia tanah oleh Kejaksaan merupakan hasil tindaklanjut dari Surat Perintah Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: PRINT-8/A/JA/01/2022 tanggal 17 Januari 2022 tentang Tim Pemberantasan Mafia Tanah.

Artikel ini ditulis oleh:

Jalil