Pekerja mengecat salah satu ruangan di PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali di Gandul, Depok, Jawa Barat (24/12). PLN memproyeksikan beban puncak konsumsi listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2017 akan berkurang 18 hingga 24 persen dibandingkan pada kondisi pemakaian litrik di hari kerja biasa. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – PT PLN (Persero) mendesak Independen Power Producer (IPP) agar segera melakukan pembangunan konstruksi proyek kendati belum melakukan financial closing.

Direktur Pengadaan PLN, Iwan Supangkat Santoso menegaskan, setiap konsorsium yang telah melakukan penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA), ditekan segera melakukan aksi untuk mengejar Commecial of Date (COD) sesuai waktu.

“Setiap proyek yang ditandatangan PPA harus segera dimulai. Walau finacial close belum dilakukan tapi proyek harus segera dimulai agar tepat waktu,” tegasnya di Shangri-La Hotel Jakarta, Selasa (7/2).

Dia mencontoh diantara proyek yang melakukan konstruksi terlebih dahulu adalah proyek PLTU di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Proyek ini dibangun oleh konsorsium PT Adaro Power (AP) dan PT East-West Power Indonesia (EWPI)

Proyek berkapasitas 2×100 MW itu telah memulai tahap kontruksi sejak juni 2016 namun financial closing baru tercapai enam bulan berikutnya.

Iwan menyadari bahwasanya proses pembangunan pembangkit kerap kali menemukan banyak permasalahan, dari mulai permasalahan finansial hingga permasalahan sosial, namun tugas melaksanakan program 35.000 MW, menekankan percepatan yang seoptimal mungkin.

(Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh: