Jakarta, Aktual.co — Pelaksana tugas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Johanes Widjonarko menyatakan bahwa produksi minyak nasional tahun ini dapat dipastikan tidak mencapai target APBN Perubahan 2014.
Menurutnya, akibat tidak tercapainya produksi minyak tersebut maka berdampak pada target penerimaan negara dari sektor migas yang mencapai US$29,7 miliar.
“Tentu ini sangat berpengaruh, apalagi harga minyak dunia terus turun dan mempengaruhi harga minyak ICP yang pasti akan di bawah US$105 per barel, karena harga minyak dunia saat ini sekitar US$82,5 per barel,” kata Widjonarko saat ditemui di kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Selasa (4/11).
Ia menuturkan, salah satu upaya agar target penerimaan migas mendekati target produksi, pihaknya akan menjual stok minyak.
“Stok minyak kita sekitar 9 juta barel, itu akan dilepas untuk menambah target penerimaan negara di sektor migas,” ucapnya.
Sebelumnya Widjanarko mengungkapkan bahwa secara nasional produksi minyak kita sampai akhir tahun hanya 794.000 barel per hari.
“Kami sudah berusaha. Usahanya luar biasa. Decline rate kita berhasil tahan di bawah 5 persen, kalau kita tidak melakukan berbagai upaya tersebut decline rate nya sampai 15-16 persen, besar sekali penurunan produksinya,” jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka