Jakarta, Aktual.com – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI) mengadakan Kejuaraan Antarkampung (Tarkam) Kemenpora Tahun 2023 yang akan mempertandingkan lima cabang olahraga dan diadakan di 32 kabupaten/kota di Indonesia.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menyatakan bahwa kejuaraan tersebut merupakan program utama dan prioritas Kemenpora untuk mengkulturkan olahraga di masyarakat, sebagaimana diamanatkan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Menurut Menpora Dito, seperti yang dikutip dari situs resmi Kemenpora pada hari Kamis, acara ini sejalan dengan salah satu pesan Presiden RI Joko Widodo, yaitu bahwa Kemenpora, melalui olahraga, dapat mencapai lapisan terbawah masyarakat, seperti kampung atau desa, sambil menjadi sarana untuk mencari dan mengembangkan bakat-bakat olahraga nasional.
“Dengan senang hati saya mengumumkan peluncuran salah satu program utama Kemenpora, yaitu Kejuaraan Tarkam Kemenpora 2023. Melalui acara ini, kami ingin memberikan perhatian pada pembinaan olahraga mulai dari tingkat regional terendah, yaitu dari desa atau kampung,” ujar Menpora.
Pada edisi perdana ini, Kemenpora memilih lima cabang olahraga yang sudah populer di kalangan masyarakat dan memiliki potensi untuk meraih prestasi internasional, yaitu bola basket, bulu tangkis, lari, tenis meja, dan bola voli.
“Setelah melakukan penelitian, kami menemukan bahwa kelima cabang olahraga ini dapat dilaksanakan hampir di seluruh wilayah di Indonesia,” kata Menteri Dito.
Kejuaraan Tarkam, yang akan diadakan di 32 kabupaten/kota di Indonesia pada edisi pertama, akan diperluas ke 70 kabupaten/kota berikutnya, dengan tujuan jangka panjang untuk bisa diadakan setidaknya di 200 hingga 300 kabupaten/kota.
Pertandingan perdana Kejuaraan Antarkampung Kemenpora 2023 akan dimulai pada tanggal 19 Agustus di Tangerang Selatan.
Menpora Dito menjelaskan bahwa meskipun konsep Tarkam akan tetap dipertahankan, acara ini akan mengintegrasikan teknologi dan nuansa baru untuk menjadikannya lebih besar dan menarik.
Selama pelaksanaannya, acara ini diharapkan dapat menjadi platform bagi masyarakat untuk bertemu, berinteraksi secara sosial, dan berkolaborasi, serta melibatkan elemen seni, budaya, dan juga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang akan mendukung perekonomian lokal.
“Kami meyakini bahwa di titik-titik lokasi pelaksanaan acara ini, UMKM dan pedagang kaki lima akan berkumpul, dan dari situlah perputaran ekonomi dapat terjadi,” ungkap Menpora.
“Kami bertujuan agar olahraga tidak hanya dilihat dari aspek fisik dan prestasi, tetapi juga bagaimana olahraga dapat mendorong kemajuan peradaban manusia dalam bermasyarakat di Indonesia.”
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Sandi Setyawan