Medan, Aktual.co — Tokoh Buddhis Sumatera Utara, Sutopo menyayangkan terjadinya kekerasan kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. Sutopo menegaskan, aksi kekerasan terhadap etnis muslim Rohingya itu bukan tipikal Buddhistik.
“Kita sangat menyayangkan (kekerasan) itu ya. Bukan tipe buddhistik,” ujar Sutopo kepada Aktual.co di Medan, Jumat (29/5).
Menurut mantan ketua Walubi Medan ini, Pemerintah Myanmar harus segera mengambil tindakan bijaksana. Yakni, dengan menerima kembali ribuan etnis Rohingya dan menjadikannya sebagai warga negara.
“Kita mengimbau, Pemerintah Myanmar untuk bijaksana menyelesaikan persoalan itu. Sesama kita etnis Rohingya agar diterima menjadi warga negara. Karena ini kan berpengaruh kepada keharmonisan, bahkan di asia tenggara,” tukasnya.
Sutopo mengingatkan, bahwa kekerasan yang terjadi di Myanmar bukanlah kekerasan agama. Sutopo mengaku kekerasan itu diduga kuat berlatarbelakang politik.
“Memang, sebenarnya kalau kita lihat di Burma dan Myanmar itu masalah politik di dalam negeri. Kemudian saya membaca warga Rohingya itu belum menerima mereka menjadi warga negara di Burma. Kebetulan, warga Rohingya disana muslim dan pemerintah mayoritas Buddha, dan itu bukan konflik agama, karena warga Myanmar juga banyak yang muslim,” katanya.
Menurut Sutopo, agama Buddha selalu mengajarkan adanya tindakan welas asih dan bukan kekerasan. Kekerasan yang terjadi, adalah perilaku oknum.
“Kalau secara pribadi ya kita nggak berani jamin bahwa penganut agama itu benar dan baik. Kadang-kadang ketika oknum bertindak pribadi, tidak bisa juga di generalisasi, bahwa umat Buddha bertopeng, kejam kan bukan begitu,” ujarnya.
Sutopo menyayangkan, adanya pihak-pihak yang mencoba menggiring isu kekerasan kemanusiaan di Myanmar ke arah sentimen agama. Menurutnya, itu adalah ulah yang ingin memecah belah bangsa.
“Sebagai perikemanusiaan, ini sudah kirim (bantuan) makanan ke Stabat, Langsa yang di Medan, Buddha Suci juga membantu. Bukan apa-apa, kita memang sudah terbiasa membantu,” kata Sutopo.
Artikel ini ditulis oleh:

















