Jakarta, Aktual.co — Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLHD) Provinsi Jabar, Anang Sudarna mengungkapkan sekitar tujuh ribuan warga di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, memanfaatkan air yang tercemar limbah pabrik untuk kebutuhan sehari-hari.
“Sekitar tujuh ribuan warga hasil investigasi tim kami menggunakan air kotor yang sudah tercemar limbah pabrik,” kata Anang, di Bandung, Rabu (3/12).
Hasil investigasi timnya dua pekan lalu menemukan banyak sumur warga sudah tidak ada airnya.
Menurut dia, kondisi sumur di permukiman warga itu salah satunya disebabkan banyaknya pabrik tekstil membangun sumur untuk kebutuhan operasional pabriknya.
“Sangat mengerikan melihat kehidupan masyarakat disana. Kualitas air disana buruk, sumur air warga saat ini sudah tidak keluar lagi,” katanya.
Akibat keringnya air sumur, warga terpaksa memanfaatkan air sungai yang sudah berwarna hitam untuk kebutuhan rumah tangganya seperti mencuci maupun mandi.
Dampak menggunakan air kotor itu, warga banyak mengeluhkan penyakit kulit seperti gatal-gatal.
Bahkan pencemaran air limbah yang hitam dan bau itu sudah mencemari air di masjid.

Artikel ini ditulis oleh: