Pengetatan pasar telah menghilangkan semua kelebihan pasokan global yang menekan harga minyak antara akhir 2014 hingga awal 2017.
Lonjakan harga minyak dibatasi setelah Tiongkok melaporkan penjualan ritel dan investasi tetap yang lebih lemah dari perkiraan pada April dan penurunan penjualan rumah, mengaburkan prospek ekonominya sekalipun para pembuat kebijakan mencoba untuk menavigasi risiko-risiko utang dan meredakan perselisihan perdagangan panas dengan Amerika Serikat.
Data tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa operasional pengilangan yang mendekati rekor tertinggi, mungkin berumur pendek. Pengilangan Tiongkok yang beroperasi naik hampir 12 persen pada April dari setahun sebelumnya, menjadi sekitar 12,1 juta barel per hari, menandai tingkat tertinggi kedua dalam basis harian, data menunjukkan.
Selain itu, pasar mundur karena dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya ke tingkat tertinggi sejak Desember. Ketika dolar AS menguat, investor dapat mundur dari komoditas berdenominasi dolar seperti minyak.
Meskipun ada penurunan ini, pasar tetap mendapat dukungan dari pemotongan produksi OPEC dan produsen lainnya serta sanksi AS terhadap Iran.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid