Jakarta, Aktual.com – Kekuasaan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, dikabarkan melemah. Hal ini karena seorang anggota partai konservatif yang berkuasa di negeri Kanguru itu, berencana untuk membelot.
Diberitakan Sydney Morning Herald dan Australian Broadcasting Corp, Senin (6/2), melaporkan bahwa senator Cory Bernardi meninggalkan Partai Liberal, mitra koalisi senior, untuk merancang sayap lebih konservatif. Hal itu akan menjadi perpecahan terbesar partai politik dalam satu generasi.
Seperti halnya sorotan terhadap perpecahan di tubuh partai, pembelotan Bernardi juga akan mempertegas kepindahannya ke sayap kanan dalam perpolitikan di Australia yang ditandai oleh kebangkitan kembali Partai Satu Bangsa, partai nasionalis yang dipimpin Pauline Hanson.
Bernardi tidak berhasil dimintai komentarnya, namun anggota senior dari koalisi konservatif mengatakan bahwa pembentukan satu partai baru tersebut mengindikasikan Turnbull bersikap terlalu dekat dengan sayap tengah.
“Hal itu mengisyaratkan bahwa pemimpin partai tersebut mengatakan bahwa kami tidak bisa meninggalkan persoalan-persoalan, prinsip-prinsip, dan kebijakan-kebijakan partai konservatif,” kata anggota partai nasionalis, George Christensen.
Pengamat juga meyakini bahwa hal itu berarti Turnbull yang merebut kepemimpinan dari Tony Abbott yang lebih konservatif pada September 2015 itu akan segera menghadapi seorang pemimpin yang menentang dirinya sendiri.
“Cory Bernardi akan menarik bagi pendukung konservatif karena sejauh ini terus mendukung pemerintahan. Jika kemudian terjadi….maka mereka akan memiliki seorang pemimpin yang menentangnya pada pertengahan tahun ini,” kata Haydon Manning, mahaguru politik Flinders University di South Australia.
Pembelotan Bernardi mungkin juga akan membuatnya lebih keras terhadap Turnbull yang memerintah setelah dia hanya menang tipis pada pemilu tahun lalu.
Artikel ini ditulis oleh: