Surplus listrik, PLN menekankan kepada pegawai agar mengkampanyekan konversi ke energi listrik, dengan menggunakan kompor Iistrik, motor listrik, sepeda listrik, dll. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Ketua Serikat Pekerja PLN, Jumadis Abdan menyampaikan rasa prihatin atas apa yang dialami oleh PLN hingga pemerintah akan menghapus beberapa golongan tarif dan mendorong pelanggan untuk meningkatkan daya.

Jumadis mengatakan penghapusan beberapa golongan tarif dan mendorong pelanggan meningkatkan daya ini lantaran pembangunan pembangkit secara berlebihan dan tidak diimbangi oleh pertumbuhan konsumsi atau demand.

Dengan sistem Take or Pay, PLN mesti membayar kepada pembangkit swasta atau Independen Power Producer (IPP) kendati daya yang disalurkan oleh pembangkit swasta tersebut tidak sepenuhnya mampu diserap oleh pelanggan, atau tidak terjual semua oleh PLN.

Karena itu, dengan penghapusan beberapa golongan tarif, hal ini dinilai sebagi upaya PLN untuk menutupi beban pembayaran pasa IPP dengan cara melimpahkan beban tersebut kepada pelanggan yang ada.

“Kita sangat prihatin yang dilakukan oleh manajemen PLN maupun Kementerian ESDM tidak menyelesaikan pada akar masalahnya. Kita sejak awal sudah mengingatkan bahwa program 35.000 MW + 7.000 MW itu sangat berlebih dan tidak sesuai kebutuhan,” sesal Jumadis Abdan secara tertulis kepada Aktual.com, Jumat (10/11).

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid