Jakarta, Aktual.com — Reshuffle Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla mendesak dilakukan.
Hasil survei yang dilakukan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) mencatat 67,5 persen responden menyatakan ‘cukup mendesak’ dilakukannya perombakan kabinet.
Survei pada 26 Mei – 3 Juni 2015 dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 250 responden di kawasan segi tiga emas Jakarta. Responden merupakan kelas menengah atau pekerja profesional di kawasan Sudirman, Thamrin dan Kuningan-Rasuna Said.
“Untuk kategori sangat mendesak sebesar 15,6 persen, kategori kurang mendesak sebesar 14,9 persen dan tidak mendesak sama sekali sebesar 1,9 persen,” kata Polster KedaiKOPI, Hendri Satrio, dalam pemaparannya di Jakarta, Minggu (21/6).
Untuk urgensi dilakukannya reshuffle kabinet yang pertanyaannya kepada responden dibagi dalam tiga kategori, yakni perlu, tidak perlu dan tidak tahu/tidak jawab, tercatat 60,4 persen menyatakan perlu.
Sebesar 38,0 persen menyatakan tidak perlu reshuffle dan sisanya sebesar 1,6 persen, disampaikan Hendri menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.
Kapan waktu yang tepat bagi Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet, dari lima kategori yang kategori satu tahun masa pemerintahan mendapatkan jawaban terbanyak. Tercatat 40,0 persen.
Adapun yang menjawab 6 bulan sebesar 19,6 persen, menjawab 2 tahun masa pemerintahan sebesar 27,2 persen, menjawab di atas 2 tahun masa pemerintahan sebesar 9,6 persen.
“Sisanya sebesar 3,6 persen menjawab tidak tahu atau tidak jawab,” terang Hendri.
Artikel ini ditulis oleh: