Namun, Wihadi menjelaskan ada hal lain yang cukup menarik di Provinsi Kalimantan Selatan ini, yaitu tingkat pengedar narkoba yang jumlahnya lebih besar daripada tingkat pengguna. Hal ini cukup mengherankan.

“Bagaimana bisa jumlah pengedar lebih banyak dibanding pengguna, mengingat tidak mungkin hal tersebut terjadi. Tidak mungkin lebih banyak membuka toko jika tidak ada customer yang semakin membludak.”

Ternyata, lanjut Wihadi, hal itu dikarenakan para pengedar narkoba menyusur kepada para pekerja tambang yang tidak terdeteksi. “Berarti kalau kita lihat dengan kondisi pengedar yang banyak, penggunanya juga banyak dan tidak terdeteksi.”

Apalagi, mereka mendistribusikannya ke pekerja tambang di daerah pelosok yang tidak terdeteksi oleh BNN maupun oleh polisi.”Nah ini yang mesti harus kita cari dimana permasalahannya pengedaran itu. Ini kan hanya di permukaan saja, apakah di dalamnya masih ada yang seperti itu. Inilah yang menjadi permasalahannya,” kata Wihadi Wiyanto menambahkan. [*Adv]

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu