Jakarta, Aktual.com — Kelompok bersenjata menembak mati dua tentara dalam serangan di Thailand Selatan pada Kamis (16/7) waktu setempat, kata polisi, dan puluhan spanduk menyerukan kemerdekaan ditemukan di wilayah dilanda pemberontakan itu.

Kedua tentara itu tewas ketika mereka melaju kembali dari meronda di kabupaten Rueso di propinsi Narathiwat, kata polisi, yang menambahkan bahwa penyerangnya diduga gerilyawan.

“Dua tentara tewas saat berkendaraan kembali dari meronda dan disergap sekitar 5-7 tersangka pemberontak dan ditembak,” kata Letnan Jenderal Polisi Suchart Teerasawat, inspektur jenderal dan wakil kepala pusat gerakan propinsi selatan, kepada Reuters.

“Tubuh mereka dibakar,” katanya.

Serangan itu terjadi meskipun terdapat penurunan 50 persen dalam serangan pemberontak Melayu di wilayah bergolak, kata polisi itu.

Pembunuhan diikuti penemuan pada Kamis atas puluhan spanduk di propinsi selatan, Pattani, Yala, dan Narathiwat, tempat bagian besar warga Melayu di Thailand, menyerukan kemerdekaan.

Spanduk tersebut ditemukan di lebih dari 10 kota di seluruh wilayah itu, kata polisi. Salah satu bertuliskan: “Sifat orang Siam penjajah pemburu adalah bahwa mereka tidak memiliki kepedulian kemanusiaan dan selalu berbohong kepada masyarakat dunia”.

Perlawanan terhadap kekuasaan Siam berlangsung beberapa dasawarsa di propinsi berpenduduk sebagian besar warga Melayu itu, yang menjadi bagian dari kesultanan Melayu hingga dicaplok Thailand pada 1902.
Lebih dari 6.500 orang -sebagian besar warga- tewas akibat kekerasan, termasuk penembakan dan serangan bom, sejak Januari 2004 ketika kemelut muncul kembali.

Pemerintah berturut-turut gagal memadamkan masalah pemberontakan itu. Pada November, pemerintah tentara Thailand berjanji mewujudkan perdamaian di selatan dalam waktu setahun. Sejak itu, pembicaraan untuk mengakhiri pemberontakan terhenti.

Pada pekan lalu, satu orang tewas dan sedikit-dikitnya 13 lagi cedera dalam empat pemboman di dua propinsi di Thailand Selatan.

Bom rakitan, yang diduga disembunyikan di sepeda motor terparkir, meledak di dekat pos polisi di sub-kabupaten Padang Besar di Kabupaten Sadao, Provinsi Songkhla, sekitar pukul 20.50 waktu setempat, kata polisi, menewaskan satu perempuan dan melukai lima orang lain.

Pada pagi sama, tiga serangan bom terjadi di Kabupaten Sungai Kolok di Propinsi Narathiwat, melukai delapan orang, kata “Bangkok Post”.

Kedua ledakan pertama terjadi pada sekitar pukul 18.50 waktu setempat. Bom rakitan dilemparkan ke dua restoran, sedangkan ledakan ketiga terjadi belakangan di tempat karaoke.

Artikel ini ditulis oleh: