Jakarta, Aktual.com — Kelompok bersenjata di Sudan Selatan menembaki warga, yang berlindung di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan beberapa orang dilaporkan tewas, kata warga, Kamis (18/2).
Serangan itu adalah ulah terbaru dari serangkaian kejahatan di negara bergolak tersebut.
Tembakan meletus di markas PBB di Malakal di wilayah timurlaut pada Rabu malam dan berlangsung hingga Kamis pagi.
“Mereka menewaskan tujuh orang dan melukai 32 lagi, termasuk seorang bocah lelaki dan ayahnya,” kata Jacob Nhial dari markas PBB tersebut.
Pemimpin masyarakat Deng Amum mengatakan kepada Radio Juba’s Eye bahwa setidaknya lima orang tewas dan 38 cidera dalam serangan itu. Pihak pemberontak juga melaporkan penembakan itu, namun jumlah korban tewas tidak bisa dipastikan.
Lebih dari 47.500 orang tinggal di dalam markas Malakal, dari 200 ribu warga sipil yang mencari perlindungan dibalik pagar berduri delapan markas PBB di seluruh negara tersebut, sejak perang sipil meletus pada 2013.
“Mereka menggunakan Kalashnikov dan senapan mesin… situasi masih tegang,” kata Nhial.
Belum jelas siapa para penembak tersebut. Malakal berada di bawah kendali pemerintah namun berdekatan dengan kawasan pemberontak.
Sebelumnya, PBB mengatakan serangan-serangan terhadap markas mereka di Sudan Selatan merupakan kejahatan perang.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Nebby