Surabaya, Aktual.co — Hingga saat ini, pihak keluarga korban pesawat AirAsia QZ 8501, masih menunggu di Crisis Center Polda Jatim Surabaya.
Mereka mulai merasakan lelah dan bosan. Seperti yang dirasakan oleh Ongko Gunawan, yang kerabatnya berada dalam pesawat tersebut dan belum diketahui pasti jenazahnya.
Setelah mendengar informasi dari Kementrian Perhubungan, tentang larangan penerbangan AirAsia dari Surabaya ke Singapura, dianggapnya sudah terlambat. Karena peristiwa naas tersebut sudah terjadi.
“Buat apa dilarang. Sudah terlambat. Pecat saja mereka yang bertanggung jawab,” kesal Ongko kepada Aktual.co, dengan nada keras, Sabtu (3/1).
Apalagi, kabar larangan AirAsia yang tidak ada ijin terbang pada hari Minggu pagi lalu itu, Ongko mengaku sangat kecewa. Oleh sebab itu, ia meminta agar pihak terkait mulai dari otoritas Bandara atau AirAsia sendiri serta Departemen Perhubungan yang meloloskan penerbangan tersebut, agar dipecat dan diganti kepada orang-orang yang professional serta cakap di bidangnya.
Ongko menerangkan, sejauh ini pihak AirAsia juga belum membahas masalah kompensasi pada dirinya. Ongko juga enggan membahas masalah tersebut. Namun, dia berhartap agar tim Basarnas bisa mengevakuasi seluruh penumpang, agar keluarga tidak berlama-lama di posko Crisis Center.
Artikel ini ditulis oleh: