Tuntutan ini berdasarkan kecurigaan keluarga korban. Terlebih, pesawat tersebut tergolong baru, karena jam terbangnya masih dua bulan, namun justru kandas dengan beberapa kerusakan komponen.

“Mereka tahu ini adalah barang yang gagal untuk dipasarkan. Hal ini patut dipertanyakan. Sama seperti ketika kalian membeli mobil baru, baru dua bulan dipergunakan, lalu mobil itu membunuhmu,” kata Jason.

Jason menilai, prosedur keamanan penerbangan yang diterapkan Lion Air tidak bekerja efektif. Sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan tersebut. “Mereka punya prosedur untuk memastikan area itu (pesawat layak terbang, Red), tapi masalahnya itu tidak efektif,” kata dia.

Jason mengaku dalam waktu dekat akan segera menemui pihak Lion Air dan Boeing. “Saya belum bertemu mereka, tapi saya akan bertemu,” katanya lagi.

Saat ini, The Webster Law Firm tengah berupaya mengumpulkan sejumlah bukti jatuhnya Lion Air JT-610. Jika sudah terkumpul maka tuntutan secara hukum akan segera dilayangkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara