Karawang, Aktual.com – Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Karawang, Jabar yang terlibat kasus pembunuhan dan terancam hukuman mati di Uni Emirat Arab tidak percaya atas kasus pembunuhan yang disangkakan terhadap anggota keluarganya.

“Saya masih nggak percaya. Istri saya cenderung pendiam dan penyabar. Tidak mungkin melakukan itu (membunuh 5 orang),” kata suami Aan binti Andi Asip (40), TKW yang terancam hukuman mati di Uni Emirat Arab, Tabroni (61), di Karawang, Selasa (10/4).

Pihak keluarga merasa terpukul atas kabar tersebut, karena Aan dikenal sebagai sosok pendiam dan penyabar. Di Karawang, Aan meninggalkan seorang suami dan seorang putri yang masih remaja. Tapi, sejak berusia 10 tahun, putrinya tidak pernah bertemu ibunya yang bekerja di Abu Dhabi.

Sebelumnya pihak keluarga dengan isterinya yang bekerja Uni Emirat Arab rutin menelepon. Tapi hal itu hanya berlangsung tiga tahun. Di pengujung 2016, Aan tiba – tiba berubah. Isterinya sudah tidak rutin menghubunginya. Baru pada tahun 2017 isterinya menelepon dengan nomor baru.

“Setelah itu, dia lalu mengirim uang Rp1 juta untuk biaya sekolah anak. Saat itu, nomornya tidak aktif karena tasnya dicuri. Semua uangnya hilang,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara