Manado, Aktual.com — Petani cengkih di Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) mengkhawatirkan kerusakan tanaman cengkih bila musim kemarau berlangsung lama.
“Jika kemarau berlangsung cukup panjang diperkirakan tanaman cengkih akan mati,” kata Rey Sumual petani cengkih Kabupaten Minahasa Selatan di Manado, Rabu (12/8).
Rey mengatakan pohon cengkih bisa rusak jika tidak diairi lagi padahal saat ini berproduksi.
“Jika pohon rusak akibat kemarau, petani akan merugi dan hanya bisa menanam kembali, namun proses sangat panjang sampai bisa memetik buah kembali,” jelasnya.
Dia mengatakan jangan sampai pohon cengkih rusak dan mati, karena untuk melakukan penanaman baru akan menunggu bertahun-tahun baru bisa berbuah.
“Jika petani harus menunggu bertahun-tahun pasti akan berdampak buruk bagi perekonomian rumah tangganya, dan akan berimbas pada kehidupan sosial serta pendidikan,” jelasnya.
Sehingga petani berharap, pemerintah harus melakukan upaya-upaya khusus agar bisa mengantisipasi kemarau yang diperkirakan hingga akhir tahun 2015.
Ruddy Toar petani cengkih asal Minahasa juga menuturkan bahwa tanah di sekitar pohon cengkih sudah mulai kelihatan sangat kering.
“Sehingga perlu dipikirkan lagi apa yang harus dilakukan agar tanaman tersebut tidak mati,” jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh: