Rupiah masih terpuruk. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam transaksi antarbank di Jakarta, Senin (19/11).

Rupiah diketahui melemah lima poin menjadi Rp14.600 per dolar AS dibanding penutupan akhir pekan lalu yang mencapai Rp14.595 per dolar AS.

Pada bulan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Meskipun sempat tertekan pada beberapa waktu lalu, rupiah tampak menguat saat memasuki November.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara berpendapat, menguatnya rupiah sebagai bentuk respons pasar atas kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kemarin menaikkan bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 6%.

“Kebijakan BI menaikkan bunga acuan 25 bps jadi 6% diapresiasi pasar menunjukkan bahwa BI sangat premptive terhadap rencana naiknya Fed rate bulan Desember,” kata Bhima.

Sementara itu Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah menjelaskan penguatan rupiah melanjutkan penguatan hari kemarin.

Dia menjelaskan langkah BI yang menaikkan suku bunga kebijakan menjadi 6% juga menjadi pendorong menguatnya rupiah terhadap dolar AS.

“Kuatnya sentimen positif ini tercermin dari derasnya arus modal asing yang masuk ke pasar sekunder SBN hari ini, yang mencapai Rp 2,8 triliun, setelah kemarin tercatat Rp 3,5 triliun,” kata Nanang.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan