Jakarta, Aktual.com — Seorang Mahasiswa Muslim telah dilarang memasuki kelas di sekolahnya yang terletak di Kanton Swiss Bern dan dipulangkan kembali ke rumah karena mengenakan jilbab (atau hijab Islam).
“Jika apa yang dikatakan siswa itu benar, kita akan berbicara kepada Direktur [sekolah] tentang situasi ini,” kata pejabat pendidikan Negara, Erwin Sommer Le Matin, pada Senin (24/9).
Menurut sekolah tinggi di Thun tersebut, mengenakan jilbab Islam dinilai telah “melanggar” aturan sekolah karena dalam hal ini pihak sekolah sudah melarang murid untuk menutupi kepala mereka.
Menghadapi kritik atas larangan siswa terselubung itu, sekolah terpaksa membahas masalah ini dengan orang tua gadis itu dalam mencapai kompromi.
Larangan itu tidak memiliki dasar hukum di kanton khususnya pada aturan yang dikeluarkan pada tahun 2009 tentang tradisi agama dan budaya serta simbol.
“Kanton Bern tidak membuat arahan mengenai pakaian di sekolah,” ujar salah satu orang tua siswa.
“Karena itu murid memiliki hak untuk memakai kippahs, kerudung, salib dan barang-barang lain dan memakai simbol pada rambut mereka sesuai dengan agama mereka.”
Ini bukan pertama kalinya bahwa larangan tersebut telah disahkan dalam kanton Swiss.
Usaha sebelumnya untuk mendapatkan larangan nasional pada Muslim cadar di tempat umum ditolak oleh Parlemen Swiss pada tahun 2012 lalu.
Pemakaian cadar telah menjadi fokus perdebatan yang tumbuh di Barat dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa negara Eropa seperti Prancis, Belgia dan Belanda telah melarang busana muslim tersebut.
Sementara itu, jilbab merupakan perintah wajib berpakaian bagi wanita Muslim, mayoritas ulama Muslim sepakat bahwa seorang wanita tidak wajib memakai cadar.
Sejumlah ahli agama Islam Eropa berpendapat, bahwa terserah bagi Muslimah untuk memutuskan apakah akan mengambil jilbab atau burqa, pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuh dari kepala sampai kaki dan dikenakan oleh beberapa perempuan Muslim.
November lalu, pengadilan Swiss telah membatalkan larangan yang diberlakukan sebelumnya oleh sekolah di kanton timur laut dari Saint Gallen dimana jilbab Islam dikenakan oleh seorang gadis berusia 13 tahun, label larangan sebagai dibenarkan.
Menurut Factbook CIA, Swiss menjadi rumah bagi sekitar 400 ribu Muslim, yang mewakili lima persen dari negara ini hampir delapan juta penduduk.
Artikel ini ditulis oleh: