Karangasem, Aktual.com – Gunung Agung pagi ini kembali erupsi. Bersamaan dengan itu abu vulkanik membumbung cukup tinggi dari puncak kawah bercampur asap kelabu.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana.

Kemarin, gunung setinggi 3.142 mdpl itu juga erupsi. Hanya saja, secara visual letusan pagi ini lebih terlihat jelas di mana gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu menyemburkan asap kelabu bercampur abu vulkanik yang cukup tinggi.

Dalam laporan periodik yang disusun tiap enam jam sekali, terjadi gempa hembusan sebanyak 8 kali, gempa low frekuensi 3 kali, vulkabik dangkal 2 kali dan vulkanik dalam 1 kali. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm).

Dalam laporan itu disebutkan jika malam hari teramati sinar api di Gunung Agung. Saat diamati cuaca mendung dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 22-23 °C dan kelembaban udara 86-87 persen. Volume curah hujan tidak tercatat.

Masyarakat di sekitar Gununh Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 kilometer dari kawah Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 kilometer dari kawah Gunung Agung. Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yg paling aktual atau terbaru.

Status Level IV (awas) hanya berlaku pada radius 8-10 kilometer seperti tersebut di atas. Di luar area tersebut aktivitas dapat berjalan normal dan masih tetap aman.

(Laporan: Bobby Andalan, Bali)

Artikel ini ditulis oleh: