Jakarta, Aktual.com – Perusahaan telekomunikasi pelat merah, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, membuktikan kepeduliannya untuk mengembangkan bisnis-bisnis perusahaan pemula (start up company) di sektor digital.
Bahkan emiten dengan kode saham TLKM ini, siap mengucurkan modal dari mulai Rp250 juta hingga Rp4 miliar per perusahaan pemula itu.
“Mereka sudah kita pilih, dan kita akan tentukan berdasar empat kriteria sebelum kita kucuri modal. Yaitu berdasar working space, mentoring, pendanaan, akses pasar,” ujar SVP Media and Digital Business Telkom, Joddy Hernady di acara diskusi soal e-commerce di Jakarta, Kamis (10/11).
Dia menuturkan, pertama, terkait working space, perseroan melakukan pembinaan start up company di satu tempat selama enam bulan. Kedua, dilakukan mentoring. Dan beberapa mentor juga melakukan kunjungan langsung dan mereka itu berasal dari pelaku industri.
Ketiga ini soal dana. Telkom akan memberikan kucuran dana awal sebanyak Rp250 triliun dalam bertahap. Dan keempat terkait akses ke pasar. Apalagi Telkom sendi memiliki pelanggan yang sangat banyak di seluruh Indonesia.
“Karena kami uji dulu, selama enam bulan itu, mereka harus ikut secara full. Dan kalau tidak ikut secara full berarti mereka tidak serius. Merek kerja tiap hari, jadi komitmennya harus tiap hari. Jangan sampai kuta kasih uang malah untuk beli motor,” papar dia.
Menurutnya, kata dia, ini adalah program baru dan akan dikembangkan pada tahun ini. Di tahap awal, tidak apa-apa mereka akan rugi. Hal itu justru lebih baik, sebab mereka bisa berpikir lebih awal untuk menguji produknya.
“Dari ide mereka itu kita trash. Kalau (produknya) valid, maka kita akan kasih lagi untuk develop produk. Jadi produk-produk mereka itu kita tes. Sampai ada prosuk yang permanen,” jelasnya.
Sementara itu, kata Joddy, untuk pengucuran modal yang Rp 4 miliar itu, akan diberikan di program selanjutnya. Itu setelah mereka bisa bertahan antara 1-2 tahun.
“Nantinya, per tahun itu kapasitas kita membina 50 tim start up. Satu tim rata-rata minimal tiga orang. Ini tahun pertama. Dan kita sedang seleksi di tahap kedua,” cetus dia.
Dananya, jelas dia, merupakan dana investasi yang dikucurkan perseroan yang merupakan alokasi dari keuntungan perseroan yang memang menjadi enam BUMN yang memiliki laba di atas Rp10 triliun.
“Dari dari 100-an BUMN, Kementerian BUMN memilih 25 BUMN yang bisa membina dengan disesuaikan keuntungan masing-masing,” jelasnya.
Nantinya, program ini akan disebar di 47 kabupaten yang rata-rata berada di luar Jawa, seperti di Minahasa Utara, Aceh, Papua, dan lainnya.
Laporan: Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby